Penipedia - Kita tahu transportasi online saat ini sudah menjamur di berbagai kota di Indonesia. Salah satu pencetus munculnya transportasi berbasis online ini yaitu GO-JEK. Sebenarnya GO-JEK sendiri sudah dirintis pada tahun 2011, namun mulai di terapkan pada aplikasi android dan iphone pada tahun 2015. Namun saat ini sudah muncul pesaing - pesaing sejenis mulai dari Grab, Uber, dll.
Bermula hanya menyediakan transportasi jenis ojek motor, berkembang lagi taxi online, hingga saat ini sudah banyak fasilitas yang disediakan seperti pemesanan makanan, jasa angkut barang, mekanik kendaraan, dan masih banyak lagi.
Transportasi online ini merubah cara pemesanan jasa angkutan hanya dengan menggunakan smartphone tanpa harus pergi ke tempat dimana jasa angkutan disediakan. Terlebih lagi tarif yang sudah pasti ditampilkan sebelum melakukan pesanan membuat konsumen dimudahkan. Terbukti saat ini hampir semua orang menggunakan jasa transportasi online untuk keperluan mereka.
Meskipun banyak orang yang diuntungkan dengan adanya transportasi online ini, ada pihak yang merasa dirugikan. Mereka adalah para penyedia jasa angkutan konvensional. Mereka merasa semenjak adanya transportasi online, sudah jarang orang yang mau menggunakan jasa angkutan konensional. Akhirnya banyak sekali perselisihan yang terjadi hingga saat ini antara dua penyedia jasa tersebut melibatkan para pengemudinya.
Tak bisa dipungkiri, angkutan konvensional yang sudah ada sejak dahulu serasa di tumbangkan dengan teknologi. Bukan tanpa alasan para konsumen berpindah hati ke transportasi online. Mereka mendapatkan hal-hal yang mereka tidak dapatkan ketika menggunakan jasa angkutan konvensional, diantaranya :
1. Cara Pemesanan
Ketika ingin menggunakan jasa transportasi online, konsumen hanya perlu diam di tempat mereka saat itu lalu menggunakan smartphone dengan aplikasi transportasi online mereka lalu memesan sesuai kebutuhan mereka. Otomatis pengendara transportasi online akan datang ke tempat konsumen dengan sendirinya. Berbeda dengan angkutan konvensional, konsumen harus pergi ke tempat dimana angkutan itu disediakan seperti pangkalan ojek, halte dll. Atau menunggu di tempat yang biasa dilewati angkutan tersebut.
2. Kenyamanan
Untuk kenyamanan mungkin bisa dilihat dari kategori selain motor. Karena untuk ojek online maupun ojek pangkalan, mungkin tidak ada yang membedakan. Namun kita ambil contoh taxi online dengan angkutan kota. Untuk kenyamanan taxi online, konsumen merasa seperti menaiki mobil pribadi , fasilitasnya pun juga seperti mobil pribadi. Itu dikarenakan para pengemudi taxi online kebanyakan memakai mobil pribadi mereka. Sedangkan angkutan kota / angkot, konsumen harus berbagi tempat duduk dengan konsumen lainnya bahkan sampai berdesakan. Fasilitasnya pun tidak semewah taxi online, terkadang tidak ada AC, mobil sudah tidak layak jalan dan sebagainya. Meskipun begitu untuk kenyamanan, angkutan konvensional seperti taxi masih bisa disetarakan dengan taxi online.
3. Tarif
Soal tarif, konsumen merasa dimudahkan karena mereka bisa tahu berapa yang harus mereka bayar sebelum melakukan pemesanan. Karena pada aplikasi di smartphone mereka akan di tampilkan besaran tarif yang sudah pasti harus mereka bayarkan setelah sampai di tujuan. Dengan begitu konsumen bisa mempersiapkan berapa rupiah yang harus mereka bawa untuk membayar tarif tersebut. Berbeda dengan angkutan konvensional, terkadang tarif tidak pasti terlebih lagi untuk taxi konvensional yang memakai argo. Membuat konsumen selalu fokus menatapkan matanya ke argo yang terus berjalan takut jika rupiah yang mereka bawa tidak cukup. Namun untuk angkutan kota, mungkin tidak berlaku karena tarif sudah pasti, jauh maupun dekat sudah ada aturannya.
4. Keamanan
Meskipun akhir-akhir ini ada beberapa kasus yang dialami konsumen transportasi online, namun tidak menyurutkan minat mereka menggunakan jasa transportasi online. Karena kasus-kasus seperti itu tidak lebih banyak terjadi dibandingkan menggunakan angkutan konvensional. Sebut saja pencopetan, untuk kasus seperti ini sangat jarang sekali terjadi pada transportasi online. Berbeda dengan angkutan konvensional utamanya angkutan massal. Sering terjadi aksi pencopetan pada moda transportasi angkutan massal tersebut membuat konsumen selalu waspada saat menggunakan jasanya.
Nah itu tadi beberapa contoh faktor yang membuat konsumen angkutan konvensional berpindah menggunakan jasa transportasi online. Namun itu bukan berarti angkutan konvensional tidak mempunyai sisi baik. Bagaimana pun juga angkutan konvensional sudah merasakan pahit manisnya jalanan karena sudah lama beroperasi.Terlebih jika kita menggunakan angkutan massal, kita sudah ikut andil dalam upaya mengurangi kemacetan.
Banyak juga yang masih setia menggunakan jasa angkutan konvensional, terutama mereka yang tidak selalu atau bahkan tidak mempunyai smartphone untuk dapat menggunakan aplikasi transportasi online. Terbukti ketika disuatu kota terdapat aksi boikot angkutan konvensional, banyak sekali konsumen mereka yang terlantar. Akhirnya pemerintah turun tangan, dengan menurunkan mobil - mobil pemerintahan untuk mengangkut para konsumen itu.
Kita rasa antara transportasi online dengan angkutan konvensional harus tetap ada. Pemerintah juga sedang berusaha untuk selalu mengupayakan agar kedua penyedia jasa tersebut tetap ada tanpa harus ada yang dirugikan. Mungkin bagi para pengemudi angkutan konvensional, mereka hanya ingin transportasi online juga mematuhi apa yang mereka patuhi. Karena sudah tidak mungkin lagi untuk menghilangkan transportasi online saat ini.
Sekarang kembali kediri kita masing-masing sebagai konsumen untuk memilih menggunakan angkutan konvensional atau transportasi online. Namun saran dari Penipedia, gunakanlah keduanya. Dukung kemajuan teknologi namun jangan sampai lupakan yang sudah lama ada.
Transportasi online atau angkutan konvensional? Silahkan kirim komentar di bawah tentang pilihan kalian juga alasannya...
0 Response to "Transportasi Online Atau Angkutan Konvensional?"
Post a Comment
Terima kasih sudah mengunjungi Penipedia. Semoga semua info disini selalu bermanfaat bagi anda. Jangan lupa tinggalkan kritik dan saran anda pada form komentar di bawah ini. Kritik dan saran anda akan sangat membantu Penipedia agar terus berkembang.